Skip to main content

Cara Mengatasi Dengkuran

Suara dengkuran tak hanya mengganggu teman tidur, tapi juga mengindikasikan adanya masalah kesehatan. Obat semprot yang biasanya diandalkan untuk melonggarkan saluran pernafasan cukup efektif untuk mengatasi dengkuran, tapi itu hanya merupakan tidakan sementara, dan tidak menghilangkan masalah sebenarnya. Perubahan gaya hidup dan pemeriksaan medis secara lengkap jauh lebih penting.

Berikut beberapa alternatif cara mengatasi dengkuran, dengan mengubah gaya hidup Anda.

Barbara Phillips, MD, profesor dari University of Kentucky College of Medicine mengungkapkan, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menurunkan berat badan. "Semakin gemuk seseorang, diperlukan semakin banyak usaha untuk menghirup udara, sehingga menyebabkan getaran lebih besar di bagian belakang tenggorokan. Suara dengkuran pun semakin keras terdengar."

Masih menurut Phillips, alkohol bisa semakin mengendorkan otot-otot bagian belakang tenggorokan, sehingga akan lebih memperburuk dengkuran.

Aturan dasarnya:
1. Bila Anda tergolong overweight--dihitung menggunakan standar Indeks Massa Tubuh (BMI), turunkan 10 persen bobot Anda.
2. Hindari alkohol menjelang tidur, minimal 3 jam sebelumnya.
3. Tidurlah menyamping, dengan badan menghadap ke sisi kanan, untuk mempermudah aliran udara masuk ke tenggorokan.

Sumber: suaramerdeka.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.