Skip to main content

Cara Menanggulangi Malaria

Departemen Kesehatan (Depkes) menyatakan baru sekitar 20 persen kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang dinyatakan bebas malaria. Sedangkan sisanya 80 persen atau sekira 396 kabupaten masih tergolong daerah endemis.

"Perlu usaha keras tidak saja pemerintah, juga masyarakat untuk mengeliminasi penyakit malaria di Indonesia. Karena saat ini, ada sekira 45 persen penduduk yang berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria," kata Dirjen Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Tjandra Yoga Adhitama pada acara pencanangan "Gerakan Eliminasi Malaria" di depan gubernur se-Indonesia, di Gedung Depkes Jakarta, kemarin.

Penerapan kebijakan itu, menurut Tjandra, ditargetkan dapat mengeliminasi atau melenyapkan penyakit malaria di wilayah DKI Jakarta, Bali, dan Binkar Barelang (Bintan, Karimun, Batam, Rempang, dan Galang) di Kepulauan Riau. Diharapkan target tuntas pada tahun 2010.

"Lima tahun kemudian, target sasaran meluas ke wilayah Jawa, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dan Kepulauan Riau," tuturnya.

Dia menambahkan, untuk wilayah Sumatera, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi ditargetkan menyusul pada 2020. Sedangkan wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT, target penuntasan diharapkan tercapai pada tahun 2030.(Koran SI/Koran SI/nsa)

Sumber: OkeZone.Com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.