Skip to main content

Awas, TV dapat menghambat perkembangan bicara Anak

TV merupakan salah satu sarana hiburan dan sumber informasi. Tapi, hati-hati dengan frekuensi dan durasi menonton Anda, terutama jika melibatkan anak. Pasalnya, TV bisa mengganggu kemampuan berbicara anak. Sebuah studi dari University of Washington School of Medicine menemukan, orangtua yang meninggalkan TV dalam keadaan menyala, bahkan saat tidak ada seorangpun yang menonton, bisa membahayakan perkembangan bicara anak. Studi ini menyatakan, baik orang dewasa maupun anak-anak hanya menggunakan sangat sedikit kata-kata saat TV sedang menyala dan merebut perhatian mereka.

Para peneliti mempelajari 329 anak yang berusia antara 2 bulan dan 4 tahun dengan menggunakan alat rekam digital. Alat rekam ini berfungsi untuk menangkap apapun yang mereka dengar atau katakan.

Berdasarkan laporan dari the Archives of Paediatrics and Adolescent Medicine, terang peneliti, anak-anak mendengar rata-rata 770 kata lebih sedikit dari orang dewasa atau 7% per setiap tambahan 1 jam paparan TV ."Kami telah mengetahui bahwa paparan TV di usia bayi berkaitan dengan hambatan kemampuan berbahasa dan gangguan konsentrasi, tetapi selama ini masih belum begitu jelas," ujar Pemimpin Studi Dimitri Christakis, seperti dikutip situs dailymail. Dan studi ini, lanjut Dimitri, merupakan studi pertama yang menunjukkan bahwa saat TV menyala, maka akan terjadi pengurangan percakapan di rumah.

TV terang Dimitri, membuat bayi berbicara lebih sedikit. Selain itu, yang menjaga dan merawat bayi tersebut juga semakin jarang berbicara kepada mereka."Orang dewasa biasanya mengucapkan sekitar 941 kata per jam. Studi kami menemukan orang dewasa hampir tidak mengucapkan kata sama sekali saat ada TV yang berbicara kepada anak."

Setiap kata sangat berharga bagi bayi, Dimitri menjelaskan lebih jauh, dan penemuan ini menunjukkan kalau papran TV atau DVD tidak meningkatkan keahlian berbahasa."Televisi mengurangi jumlah bahasa dan kata yang didengar bayi, yang mereka ucapkan serta yang mereka pelajari."

Teknologi seperti TV ini, terang dia, bisa berdampak negatif pada generasi dewasa selanjutnya. Selain itu, terang dia, penelitian sebelumnya telah membuktikan, DVD dan video yang dipasarkan untuk membantu bayi belajar bicara, sebenarnya malah memperlambat perkembangan bahasa mereka.

Jadi, jika ingin membantu perkembangan bicara anak kesayangan Anda, ada baiknya mengajaknya bicara langsung daripada membiarkannya diam tersihir di depan TV.

Sumber: mediaindonesia.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.