Skip to main content

Apakah minum berlebihan dapat mengganggu janin?

Perempuan hamil terkadang ingin minum berlebihan saat malam hari tidak perlu khawatir terhadap keinginannya itu. Penelitian menyebutkan, minuman berlebihan masih diperlukan malam hari kemungkinan tidak membahayakan bagi janin. Namun, masih diperlukan banyak bukti untuk membuktikan kebenaran hal itu.

Berdasarkan 14 penelitian terungkap bahwa ibu yang minum terlalu banyak selama hamil akan menimbulkan dampak masalah belajar di sepanjang hidupnya. Dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan yang terjadi.

"Hanya, karena belum menemukan banyak bukti, bukan berarti tidak memberi efek," kata peneliti epidemiologis dari University of Oxford Ron Gray. Karena itu, penelitian ini masih membutuhkan pembuktian lebih lanjut.

Beberapa penelitian yang dihubungkan, yaitu minuman secara berlebihan akan menyebabkan sedikit hambatan perkembangan, kelainan kelahiran dan masalah perkembangan otak.

Masih belum jelas dampak dari terlalu banyak minum itu, yaitu sekitar lima gelas dalam sekali tegukan. Pada awalnya, peneliti mengidentifikasi lebih dari 3.500 jurnal penelitian antara tahun 1970 sampai 2005 tentang kehamilan dan alkohol. Serta fokus pada 14 jurnal penelitian, yaitu ibu hamil yang minum berlebihan.

Mereka menemukan, sedikit bukti minum secara berlebihan akan menyebabkan kasus keguguran, kelahiran mati, atau kelebihan berat badan, cacat sejak lahir seperti bayi yang mengalami sindrom alkohol.

Namun, salah satu penelitian menyebutkan bahwa minum secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan perkembangan otak seperti berkurangnya kemampuan verbal, masalah belajar, dan kemampuan akademik yang buruk.

"Dalam penelitian ini akan melihat perempuan hamil yang minum secara berlebihan, tapi tidak hanya dalam satu kesempatan," tulis peneliti.

Dalam penelitian yang menggunakan binatang menunjukkan dampak negatif dari minum secara berlebihan, berarti perempuan hamil tidak boleh mengabaikan jumlah minuman yang dikonsumsi.

Sumber: OkeZone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.