Skip to main content

7 Tips agar Diabetesi Tidak Diamputasi

Salah satu hal yang dikhawatirkan terjadi pada orang dengan diabetes (diabetesi) adalah jika terjadi luka yang membusuk (gangren), lalu harus diamputasi. Secara medis diketahui, luka membusuk itu akan terus merembet ke bagian tubuh lain. Satu-satunya jalan untuk menghentikannya adalah dengan memotong bagian busuk itu.

Bagaimana caranya agar terhindar dari kejadian mengerikan itu? Ikuti saran berikut ini:

  1. Jaga gula darah tetap normal dengan cara-cara sesuai yang diajarkan dokter, yakni mengontrol makan, berolahraga, dan minum obat.
  2. Jaga berat badan ideal. Terlalu gemuk akan meningkatkan risiko lipatan-lipatan tubuh lembab, menjadi sarang kuman, dan mengalami lecet akibat gesekan.
  3. Hindari segala macam kemungkinan yang dapat menyebabkan tubuh mengalami luka. Perlu diingat, pada diabetesi, luka akan membawa risiko sulit sembuh dan membusuk.
  4. Hentikan kebiasaan berolahraga atau joging tanpa alas kaki karena akan meningkatkan risiko kaki mengalami perlukaan. Perlu diingat, bagian yang jauh dari jantung memiliki kemungkinan kebas karena aliran darah tidak cukup. Akibatnya, jika kaki tertusuk pasir, duri, paku, dan sebagainya, tidak akan terasa.
  5. Sebelum menggunakan sepatu, selalu pastikan bahwa di dalam sepatu benar-benar bersih dan aman, tidak terselip pasir atau sesuatu yang dapat menimbulkan luka.
  6. Perhatikan cara yang benar saat memotong kuku, baik kuku tangan, maupun kuku kaki supaya menghindari kemungkinan tertusuk.
  7. Jika terjadi perlukaan, segeralah berkonsultasi ke dokter ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Sumber: Kompas.Com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.