Skip to main content

Bila Posisi Janin Sungsang...

Dok, saya sedang hamil 7 bulan dan pemeriksaan terakhir menunjukkan posisi bayi sungsang, padahal sebelumnya tidak. Apa karena saya kurang banyak bergerak? Bagaimana mengatasi hal ini ya dokter?

Kata orang kalau perut saya dipijat, posisi bayi bisa memutar dan kembali normal. Apa benar?

dr. Budiman Japar, SpOG dari Rumah Sakit Royal Taruma mengatakan, posisi sungsang adalah posisi bokong bayi berada di bagian bawah rahim. Sungsang biasanya terjadi pada kehamilan masih muda (di bawah trimester ketiga), dimana bayi masih kecil, ruang dalam rahim masih luas dan bayi bisa berputar dengan bebas.

Pada trimester tiga, bayi mulai mengambil posisi lahir. Secara alamiah, bokong bayi lebih besar daripada kepala bayi. Mengingat bentuk rahim seperti alpukat – bagian atas lebih besar daripada bawah – maka secara alami bokong akan mencari tempat lebih luas yaitu rahim atas. Sehingga, bokong bayi akan berada di bagian atas rahim dan kepala di bagian bawah.

Posisi Bayi Berubah

Hingga saat ini, penyebab posisi janin sungsang tidak diketahui secara pasti, bisa karena faktor ibu ataupun janin. Beberapa hal yang bisa membuat proporsi posisi bayi menjadi berubah atau sungsang, antara lain: Hydrocephalus (bila janin mengalami kelainan seperti hydrocephalus - pembesaran pada bagian kepala - maka kepala yang besar akan mencari tempat yang lebih luas di dalam rahim sehingga posisi kepala bayi di atas sementara bokong di bawah), kehamilan kembar (bisa saja terjadi salah satu posisi kepala bayi di atas sementara yang lain di bawah rahim, seperti angka 69), ada miom (tumor) di jalan lahir atau jalan lahir tertutup plasenta sehingga kepala bayi terhalang / tidak bisa masuk ke jalan lahir.

Sungsang juga bisa terjadi akibat dari rahim yang kendur - misalnya pada ibu yang sering melahirkan - sehingga tidak mampu menahan posisi janin pada postur seharusnya.

Reposisi Sungsang

Semua Bumil bisa mengalami hal ini dan tidak ada hubungannya dengan aktivitas si ibu. Jadi, posisi bayi sungsang bukan disebabkan karena si ibu kurang bergerak, kurang minum/makan, atau karena faktor psikologis tertentu.

Jangan khawatir, posisi sungsang ini dapat direposisikan, melalui reposisi alami atau reposisi buatan. Namun ingat, ini harus dilakukan oleh dokter kandungan dengan pengawasan yang baik.

1. Reposisi secara alami yaitu dengan cara Bumil melakukan posisi bersujud – sehingga posisi rahim terbalik - dengan posisi dada menyentuh matras. Dengan begitu, bayi akan secara alami mengambil posisi berbalik. Dengan catatan: dilakukan secara tepat dan teratur, serta masih ada tempat yang cukup untuk bayi berputar di dalam rahim.

Bila posisi bayi sudah baik (kepala di bawah dan bokong di atas) disarankan agar BuMil jangan terlalu sering berposisi sujud, karena bisa saja mengubah posisi bayi yang normal kembali menjadi sungsang.

2. Reposisi Buatan. Secara medis dilakukan observasi terlebih dulu lalu janin diputar dengan tangan dengan terus dipantau kondisinya melalui alat USG dan CTG (perekam jantung bayi) untuk mengetahui apakah kondisi bayi stres atau tidak. Jika setelah dilakukan reposisi buatan ternyata bayi malah stres maka posisinya harus dikembalikan seperti semula sebab bila dibiarkan bisa membahayakan jiwa bayi.

Hindari Asal Pijat

Posisi bayi yang sungsang harus diketahui penyebabnya dengan diobservasi oleh dokter kandungan. Jadi, tak boleh sembarang memutarnya – misalnya pada dukun pijat. Salah-salah malah berbahaya! Misalnya, penyebab sungsang adalah lilitan tali pusat. Bila diputar akan menjerat bayi lebih erat dan bisa mengakibatkan bayi meninggal di dalam rahim.

Selain itu, bila asal putar padahal di perut Moms terdapat luka bekas operasi (sectio atau angkat miom) maka rahim bisa robek. Ini berbahaya.




(Mom& Kiddie//ftr)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.