Skip to main content

Cegah Penyakit Berbahaya dengan Pola Hidup Sehat

ERA modern juga mempengaruhi kesehatan masyarakat. Banyak penyakit berasal dari pola hidup yang tidak sehat, semisal mengonsumsi kolesterol, tidak banyak bergerak, merokok, atau mengosumsi fast food.

"Terapkan pola hidup dan perilaku hidup sehat untuk menghindari penyakit-penyakit berbahaya," saran dokter bagian general check up dari RS Telogorejo, Semarang, Dr Hinarto Utomo.

Satu poin penting lagi adalah pemeriksaan kesehatan pranikah juga dilakukan untuk kedua pasangan, bukan hanya salah satu dari mereka. Ajak calon pasangan Anda untuk segera berkonsultasi dengan dokter terdekat, karena penyakit yang dapat dideteksi secara dini sebagian besar dapat ditangani sebelum berlangsungnya prosesi pernikahan Anda berdua.



Hal ini penting dilakukan agar tidak timbul penyesalan setelah menikah, hanya gara-gara penyakit yang sebenarnya bisa disembuhkan dari jauh-jauh hari. Ada baiknya jika Anda menuntaskan dulu pengobatan, baru kemudian menyusun kembali rencana pernikahan yang diidamkan.

Kenyataannya, tidak jarang banyak calon pengantin yang enggan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melangsungkan pernikahan.

"Pemeriksaan kesehatan pranikah bukan untuk membatalkan pernikahan ketika salah satu pasangan diketahui mengidap penyakit. Bila salah satu pasangan diketahui bermasalah disarankan untuk menunda kehamilan terlebih dahulu," sebut Dr Hinarto.

Kendati demikian, budaya malu dan tidak saling terbuka antarpasangan masih membelenggu calon pengantin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah. Ini adalah hambatan terbesar tindakan check up sebelum menikah.

Jika tidak diantisipasi sedini mungkin, andaikata ada penyakit yang berbahaya bagi keduanya, kondisi yang terjadi adalah sikap saling menyalahkan di antara keduanya.

Nah, bila pemeriksaan dilakukan, hasilnya dapat diketahui penyakit-penyakit yang kalau tidak segera ditanggulangi dapat membahayakan calon pengantin, termasuk keturunan mereka kelak.

Misalkan, diketahui keduanya menderita penyakit genetika atau faktor bawaan seperti diabetes, asma, epilepsi, maka secara medis sudah dipastikan anaknya bakal mengidap penyakit yang sama.

Dalam kasus ini,terapi penyembuhannya dapat segera dilakukan. Apabila dari hasil tes diketahui ternyata mengidap penyakit fisik, semisal TBC, radang paru serta hepatitis B, maka dapat segera disembuhkan sehingga jangan sampai menularkan kepada pasangan.

Sebagai contoh, calon mempelai pria diketahui menderita penyakit kelamin dapat segera ditangani dengan menjalani pengobatan atau dan saat menikah wajib memakai kondom selama berhubungan seksual agar tak menular pada sang istri.

Langkah-langkah melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah ini sebenarnya mudah saja dan tidak selalu memerlukan biaya besar. Tak perlu langsung ke dokter spesialis, konsultasi saja ke dokter puskesmas ataupun melalui dokter umum.

"Sebenarnya tinggal bagaimana kesadaran dan kemauan calon pengantin berdua," pungkas pria ramah ini.


Sumber: www.lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.