Skip to main content

Gingivostomatitis, Menularkah?

GINGIVOSTOMATITIS merupakan penyakit self limiting, infeksi oral dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada mulut, demam, limfadenopati, dan kesulitan makan dan minum. Jika kondisi ini dialami anak di bawah tiga tahun, apakah akan menular?

Saat gingivostomatitis, pada gusi dan mulut si kecil akan terdapat lepuh kecil. Biasanya, si kecil pun tidak akan mau minum susu dan hilang nafsu makan, serta diiringi demam tinggi.

Kondisi tersebut lantas memberi tanda tanya apakah penyebab dari penyakit tersebut? Bagaimana penularannya? Dan bagaimana cara mencegahnya?

Untuk mengetahui jawabannya, Drg Yulia Rachma, Sp. Perio dari Rumah Sakit Universitas Moestopo memberikan pemaparannya.

"Gingivostomatitis merupakan infeksi pada rongga mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1). Penyakit ini paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak usia 1-4 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada remaja dan orang dewasa.

Kenali Gejalanya

Gejala-gejala ringan atau berat yang biasa terjadi :

* Luka pada bagian dalam pipi atau gusi. Tampak ulser (bisul) berwarna merah, tepinya menonjol dengan bagian tengahnya cekung berwarna kekuningan atau putih keabu-abuan.
* Luka kecil (berkisar 1 - 5 milimeter diameter)
* Si kecil juga mungkin bau mulut, demam tinggi, kelenjar getah bening pada lehernya bengkak dan sakit.
* Umum ketidaknyamanan, kegelisahan, atau perasaan sakit.
* Saat mulut sakit, tidak ada keinginan untuk makan.

Dapat Menular

Keparahan terjadi bergantung dimana lokasi luka tersebut berada. Karena luka bisa sangat menyakitkan, si kecil biasanya akan mudah marah. Penyakit ini juga dibarengi dengan rasa sakit diseluruh rongga mulut sehingga mengganggu makan dan minum.

Gingivostomatitis dapat menular. Namun kebanyakan pada orang dewasa sudah mempunyai imunitas terhadap HSV sebagai hasil infeksi yang terjadi pada waktu kecil.

Recuccent gingivostomatitis jarang sekali terjadi kecuali pada keadaan dimana sistem imun rusak karena penyakit sistemik yang melemahkan.

Menyikat Gusi Sampai Obat Kumur

Menyikat gusi dilakukan untuk mengurangi kemungkinan infeksi tambahan dari bakteri mulut, lakukan secara

menyeluruh dan lembut. Antibiotik diberikan kalau memang dibutuhkan. Jika diperlukan dokter gigi akan membersihkan jaringan yang terinfeksi (proses yang disebut debridement). Juga larutan kumur obat mungkin bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit.

Gingivostomatitis infeksi berkisar dari ringan dan ada rasa tidak nyaman yang menyakitkan pada kondisi yang berat. Luka biasanya diatasi dalam dua atau tiga minggu dengan atau tanpa pengobatan.

Pengobatan dapat mengurangi ketidaknyamanan dan mempercepat penyembuhan.
Segera ke dokter jika terdapat luka pada mulut yang disertai dengan demam atau tanda-tanda lainnya dari penyakit lain.

Pencegahan

Cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan secara keseluruhan termasuk kesehatan fisik maupun kesehatan rongga mulut. Perlu menjaga dan memerhatikan kebersihan mulut dengan baik.

Pun dengan makan makanan yang lunak, lembut dan tidak pedas. Ini untuk mengurangi ketidaknyamanan selama makan, jika luka mulut memburuk atau tidak sembuh dalam waktu tiga minggu.



(Mom& Kiddie//nsa)
http://lifestyle.okezone.com

Comments

Popular posts from this blog

Obat Penurun Kadar Kolesterol Alami

Mungkin kini Anda sedang dipusingkan dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengatasinya, coba konsumsi bahan alami yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cepat, yaitu plant stanol ester (PSE).  Gaya hidup dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting dalam memengaruhi kadar kolesterol darah. Semakin baik kebiasaan dan kualitas makanan Anda sehari-hari, tentu makin terjaga pula keseimbangan kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Diketahui, kadar kolesterol dalam tubuh yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Penyakit yang paling sering ditemui akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung, hipertensi, dan stroke. Dan, harus dicatat, kolesterol tinggi tidak hanya dialami seseorang yang menderita kelebihan berat badan. Walaupun dengan berat badan normal, bisa saja mempunyai kadar kolesterol yang tinggi. Sebenarnya, kolesterol dibutuhkan tubuh untuk membentuk dinding sel, membuat hormon dan vitamin D. Salah satu jenis...

Tanya Jawab Tentang Anak

SEMAKIN besar, ada saja ulah anak yang bikin Moms kagum sekaligus kalang kabut. Tak jarang Moms berucap, “Wow, anakku hebat!”, kali lain “Aduh, wajar nggak sih ini? atau “Kenapa begini... terus harus bagaimana dong?”. Nah, segala pertanyaan soal tumbuh kembang si 1 – 2 tahun yang Moms lemparkan ke redaksi, telah dijawab secara khusus oleh dr. Mas Wishnuwardhana Widjanarko, SpA, M.Si. Med, Dokter Spesialis Anak dari RS Hermina Grand Wisata dan Global Awal Bros Hospital, Bekasi. Yuk, temukan jawabannya! T : Dok, hingga kini anak saya (24 bulan) belum bisa berhenti mengisap jempolnya. Ritual itu dilakukannya pada saat tidur. Biasanya, dia berganti jempol, entah itu jempol kanan atau kiri. Untuk menghilangkan kebiasaan itu, saya mengolesi jempolnya dengan tanaman pahit. Tapi, dia malah ngamuk dan susah tidur. Dok, bagaimana mengatasinya? J : Ibu, coba alihkan perhatian si anak. Misalnya, sebelum tidur, ajaklah dia bermain atau mendongeng.Tapi, kalau cara itu belum ampuh j...

Dementia Alzheimer, Penyakit Gangguan Ingatan Paling Ditakuti

Dementia alzheimer memiliki gejala umum penderita mengalami gangguan daya ingat ringan yang kemudian menjadi gangguan multiple kognitif yang lebih kompleks. Psikiater dari Rumah Sakit Omni Internasional, Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ mengatakan, dementia alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang ditandai dengan penurunan dari fungsi memori. "Kesulitan penderita adalah belajar informasi baru dan memanggil informasi yang dipelajari sebelumnya," ucap Andri yang juga Penanggung Jawab Klinik Psikosomatik. Andri menuturkan, penurunan secara nyata juga terjadi pada fungsi intelektual (gangguan bahasa, gangguan melakukan aktivitas motorik, kesulitan dalam mengenal benda, gangguan dalam fungsi eksekutif seperti merencanakan, mengorganisasi, pengabstrakan, dan merangkai tindakan). Keadaan ini mengganggu fungsi pribadi dan sosial individu itu.