ANDA sedang mengandung anak kedua dengan usia kehamilan 4 bulan. Saat ini, rumah Anda sedang direnovasi dan kondisinya masih sangat berantakan, di mana semen dan pasir berserakan, debu beterbangan di mana-mana, serta bau cat menyengat di hidung, belum lagi serutan kayu juga ikut mengotori rumah.
Anda tentu bertanya-tanya, apakah hal ini berbahaya terhadap kehamilan hingga harus terus-menerus memakai masker?
dr. Dyah Irawati, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital mengatakan, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian saat pembangunan atau renovasi rumah yang dapat berpengaruh pada kesehatan.
Waspadai penggunaan cat yang mengandung lead (timbal) karena paparan lead dalam jangka waktu lama dapat berpengaruh terhadap janin seperti terjadinya keguguran, kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah dan gangguan perkembangan dan perilaku pada anak kelak.
Bahaya Cat
Cat juga mengandung volatile organic compounds (VOCs) misalnya formaldehyde, benzene, xylene yaitu zat yang dapat menguap di udara. VOCs ini dapat menimbulkan iritasi mata, sakit kepala, mual dan gangguan pernapasan, juga dilaporkan dapat memengaruhi janin yaitu dapat mengakibatkan cacat bawaan seperti kelainan jantung dan gangguan pendengaran.
Bahaya paparan zat tersebut bergantung dari jumlah zat di udara dalam ruangan, berapa lama si ibu terpapar zat tersebut, usia, kondisi kesehatan ibu, dan juga dipengaruhi oleh kerentanan tubuh individu tersebut.
Dengan adanya berbagai risiko di atas, sebaiknya Bumil tidak berlama-lama berada di dalam ruangan yang baru dicat. Debu semen maupun debu dari serutan kayu apabila terhirup dapat melekat pada saluran napas dan bisa menimbulkan keluhan pernapasan.
Waspada Debu dan Serutan Kayu
Bila partikel debu yang masuk ke dalam saluran napas berukuran diameter 5-10 mikron (1 mikron =1/1000 milimeter) ia akan tertahan dan melekat pada saluran napas bagian atas, sedangkan partikel debu yang lebih kecil akan masuk ke saluran napas yang lebih dalam lagi. Beberapa debu kayu (bergantung jenis kayu yang dipakai) dapat menimbulkan gangguan kulit yaitu dermatitis, iritasi pada hidung, mata dan tenggorokan serta dapat menimbulkan asma.
BuMil “Mengungsi” Sementara
Dampak negatif dari hal-hal tersebut di atas dapat dikurangi dengan menggunakan masker dan memberikan ventilasi yang baik dengan membuka lebar-lebar jendela dan pintu. Namun, saya anjurkan agar Ibu untuk sementara waktu pindah dulu ke rumah orangtua atau kerabat hingga pekerjaan pembangunan/renovasi di rumah selesai.
Selain bahaya bahan-bahan kimia tersebut di atas, BuMil juga perlu mewaspadai bahaya lantai yang licin akibat serutan kayu atau sisa-sisa semen.
Hindari penggunakan tangga yang belum dipasangi pengaman (pegangan tangan) karena dengan bertambahnya berat badan dan perubahan titik tumpu tubuh, BuMil lebih sulit mempertahankan keseimbangan sehingga lebih mudah terjatuh saat menaiki atau menuruni tangga.
Gunakan sarung tangan saat Ibu membersihkan rumah dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung bahan kimia yang keras. Misalnya saat membersihkan tumpahan cat di lantai atau saat membersihkan keramik dan lainnya.
(Mom& Kiddie//ftr)
http://lifestyle.okezone.com
Anda tentu bertanya-tanya, apakah hal ini berbahaya terhadap kehamilan hingga harus terus-menerus memakai masker?
dr. Dyah Irawati, SpOG dari Brawijaya Women and Children Hospital mengatakan, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian saat pembangunan atau renovasi rumah yang dapat berpengaruh pada kesehatan.
Waspadai penggunaan cat yang mengandung lead (timbal) karena paparan lead dalam jangka waktu lama dapat berpengaruh terhadap janin seperti terjadinya keguguran, kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah dan gangguan perkembangan dan perilaku pada anak kelak.
Bahaya Cat
Cat juga mengandung volatile organic compounds (VOCs) misalnya formaldehyde, benzene, xylene yaitu zat yang dapat menguap di udara. VOCs ini dapat menimbulkan iritasi mata, sakit kepala, mual dan gangguan pernapasan, juga dilaporkan dapat memengaruhi janin yaitu dapat mengakibatkan cacat bawaan seperti kelainan jantung dan gangguan pendengaran.
Bahaya paparan zat tersebut bergantung dari jumlah zat di udara dalam ruangan, berapa lama si ibu terpapar zat tersebut, usia, kondisi kesehatan ibu, dan juga dipengaruhi oleh kerentanan tubuh individu tersebut.
Dengan adanya berbagai risiko di atas, sebaiknya Bumil tidak berlama-lama berada di dalam ruangan yang baru dicat. Debu semen maupun debu dari serutan kayu apabila terhirup dapat melekat pada saluran napas dan bisa menimbulkan keluhan pernapasan.
Waspada Debu dan Serutan Kayu
Bila partikel debu yang masuk ke dalam saluran napas berukuran diameter 5-10 mikron (1 mikron =1/1000 milimeter) ia akan tertahan dan melekat pada saluran napas bagian atas, sedangkan partikel debu yang lebih kecil akan masuk ke saluran napas yang lebih dalam lagi. Beberapa debu kayu (bergantung jenis kayu yang dipakai) dapat menimbulkan gangguan kulit yaitu dermatitis, iritasi pada hidung, mata dan tenggorokan serta dapat menimbulkan asma.
BuMil “Mengungsi” Sementara
Dampak negatif dari hal-hal tersebut di atas dapat dikurangi dengan menggunakan masker dan memberikan ventilasi yang baik dengan membuka lebar-lebar jendela dan pintu. Namun, saya anjurkan agar Ibu untuk sementara waktu pindah dulu ke rumah orangtua atau kerabat hingga pekerjaan pembangunan/renovasi di rumah selesai.
Selain bahaya bahan-bahan kimia tersebut di atas, BuMil juga perlu mewaspadai bahaya lantai yang licin akibat serutan kayu atau sisa-sisa semen.
Hindari penggunakan tangga yang belum dipasangi pengaman (pegangan tangan) karena dengan bertambahnya berat badan dan perubahan titik tumpu tubuh, BuMil lebih sulit mempertahankan keseimbangan sehingga lebih mudah terjatuh saat menaiki atau menuruni tangga.
Gunakan sarung tangan saat Ibu membersihkan rumah dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung bahan kimia yang keras. Misalnya saat membersihkan tumpahan cat di lantai atau saat membersihkan keramik dan lainnya.
(Mom& Kiddie//ftr)
http://lifestyle.okezone.com
Comments