Skip to main content

Terapi Fisik Kurangi Efek Parkinson

GEJALA-gejala penyakit parkinson mungkin membuat pergerakan Anda
semakin lambat. Anda mungkin juga merasa kaku, sakit, dan lemah,
khususnya di area otot dan persendian. Untuk membantu Anda meredakan
gejala ini, cobalah mengikuti terapi fisik/physical therapy dan
occupational therapy.

Manfaat terapi fisik

Terapi fisik tidak bisa menyembuhkan penyakit parkinson secara total,
karena kerusakan saraf belum bisa dipulihkan seperti semula. Akan
tetapi, terapi ini bisa membantu Anda mengimbangi perubahan yang
diakibatkan oleh penyakit tersebut. Terapi penyeimbangan ini meliputi
proses pembelajaran teknik gerakan baru, langkah-langkah dan
perlengkapan yang diperlukan.

Terapis akan mengajarkan Anda cara menguatkan dan melemaskan
otot-otot. Sebagian besar latihan yang diajarkan bisa dilakukan di
rumah. Dengan kata lain, terapi ini bertujuan meningkatkan kemandirian
dan kualitas hidup pasien dengan cara memperbaiki kemampuan dan
fungsi gerak serta meredakan rasa sakit.

Terapi ini bisa membantu kondisi seperti:

Gangguan keseimbangan
Kurang koordinasi
Kelelahan
Rasa sakit
Gangguan berjalan
Kelumpuhan
Lemah

Di mana bisa melakukan terapi fisik? Pelayanan terapi ini biasanya
tersedia di rumah sakit. Sehingga berkonsultasi dengan dokter terlebih
dahulu sebelum memulai terapi. Karena itu, jika Anda merasa bisa
mendapatkan manfaat dari terapi ini, jangan ragu meminta rekomendasi
terapis dari dokter.

Apa itu occupational therapy?

Terapi ini bisa membantu penderita parkinson tetap aktif dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam sesi terapi ini, terapis akan
meningkatkan keahlian Anda dengan menunjukkan cara yang berbeda dalam
mengerjakan tugas-tugas, memperkenalkan Anda pada perlengkapan yang
mudah digunakan, dan membantu Anda mengerjakan aktivitas sehari-hari
dengan cara yang jauh lebih mudah dan memuaskan. Selain itu, terapis
juga bisa menganjurkan untuk melakukan perubahan di rumah dan tempat
kerja Anda untuk meningkatkan kemandirian Anda.

Di mana bisa melakukan occupational tehrapy? Sama seperti terapi
fisik, umumnya rumah sakit menyediakan jasa pelayanan occupational
therapy. (OL-08)

Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/11/19/1844/13/Terapi-Fisik-Kurangi-Efek-Parkinson-

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.