Skip to main content

Langkah Langkah Menghilangkan Stres

Melakukan meditasi selama 20 menit sehari dapat membantu meningkatkan energi, mengurangi kegelisahan, dan stres yang disebabkan oleh hormon penyebab stres. Hal tersebut dinyatakan dalam sebuah penelitian yang dilansir HealthDay, Jumat (02/11/2007).

Metode penyatuan antara tubuh dan pikiran ini berasal dari pengobatan China tradisional. Bahkan berdasarkan survei terbaru di dunia barat dilaporkan bahwa metode ini mendapat perhatian lebih dibanding metode lain dalam menghilangkan stres.

Esensi meditasi adalah berakhirnya pikiran sadar (conscious mind) kemudian memasuki dimensi lain yang berada di alam bawah sadar (subconscious mind) dan supra kesadaran (supraconscious mind). Meditasi berarti keheningan (silence) - diam (stillness) - kesendirian (solitude). Keheningan muncul apabila pikiran sadar seseorang telah berhenti sepenuhnya. Diam berarti berhentinya aktivitas fisik atau setidaknya irama aktivitas fisiologis yang lambat, sedangkan kesendirian berarti melakukannya sendiri tanpa bantuan, tuntunan, atau kehadiran orang lain.

"Sebuah metode yang dikembangkan di China telah memperlihatkan hasil yang lebih bermanfaat terhadap performan seseorang yang mau menggabungkan meditasi dalam tindakan relaksasinya" ujar Michael Posner, profesor psikologi di Universitas Oregon, Amerika Serikat.

Dalam sebuah studi tersebut memperlihatkan bahwa orang yang melakukan meditasi selama 20 menit perhari selama lima hari dalam seminggu memperlihatkan perkembangan yang lebih baik dalam mengelola konflik, depresi dan kemarahan. Dan sebaliknya, mereka yang tidak melakukan meditasi terlihat kelelahan, peningkatan hormon stress cortisol dan melemahkan sistem pertahanan tubuhnya.

Metode integrasi tubuh dan pikiran ini telah berkembang pada tahun 1990-an, dan telah diwajibkan dalam pelajaran China sejak 1995. Metode ini juga telah di pakai rakyat China dari usia 4-90 tahun di China. Terapi ini telah memperlihatkan improvisasi emosi dan performan teori serta perilaku sosial.

Sumber: OkeZone.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Bercak Putih di Retina Mata Anak

BERCAK putih di retina mata anak bisa jadi penanda awal keganasan kanker bola mata. Ini harus segera diwaspadai. Jika dilihat sepintas, tak ada yang aneh dengan Abiyyu, 12 tahun. Seperti anak-anak lain seusianya, bocah lelaki kelas enam SD Surya Bahari, Tangerang, ini tampak ceria bermain petak umpet, ikut senam kesegaran jasmani di sekolah, bertanding sepak bola, dan menjaring serangga di lapangan. Bersama dua temannya, dia juga tampak kompak menyanyikan lagu Oke milik duo T2 sambil sesekali terdengar gelak tawa khas keceriaan anak-anak. Bercak Putih Pada Mata - Tanda Kanker Retina Lantas, apa yang berbeda dari Abiyyu? Di balik kacamata yang senantiasa dikenakannya, siapa sangka bila bocah bernama lengkap Achmad Abiyyu Sofyan ini hanya punya satu mata kiri untuk melihat. Empat tahun lalu, keganasan kanker bola mata membuat Abiyyu harus merelakan bola mata kanannya diangkat untuk kemudian digantikan mata palsu yang hanya kosmetik semata. "Kata dokter, kalau tidak diangkat,

"Kok, mata anakku sering berair, ya?"

PADA bayi, saluran air mata kadang belum sempurna. Pada saat normal, air mata keluar dari kelenjar lacrimalis (memproduksi air mata) yang bertujuan agar air mata selalu basah dan lembap. Kemudian, air mata ini keluar melalui saluran di bagian ujung mata bagian dalam (medial) dan masuk melalui hidung. Secara normal, kita tidak merasa air mata itu berproduksi terus karena produksi dan pengeluarannya teratur. Keadaan berubah bila produksi air mata bertambah, seperti menangis atau sumbatan pada pada pangkal hidung, sehingga air mata tersebut meningkat dan terlihat berair. Jika kondisi tersebut dialami si kecil, tentu Anda akan berpikir, mengapa bisa demikian? Apakah hal tersebut normal dialami oleh setiap bayi? Kata orangtua jaman dulu, biar cepet sembuh harus dijilat oleh sang ibu. Apakah teori itu benar? Lantas, bagaimana perawatannya?

Ditemukan, Vaksin AIDS pada Tubuh ODHA

PENELITI Amerika selangkah lebih dekat untuk mengembangkan vaksin melawan virus AIDS yang mematikan. Mereka menemukan antibodi yang mampu membunuh 91 persen virus HIV. Ilmuwan menemukan tiga antibodi kuat dalam sel tubuh seorang pria gay keturunan Afrika-Amerika berusia 60 tahun yang dijuluki Donor 45. Bahkan satu di antaranya adalah antibodi yang menetralisir lebih dari 91 persen virus HIV. Tubuh pria tersebut membuat antibodi secara alami. Demikian okezone lansir dari NY Daily News, Senin (12/7/2010). Dalam kasus Donor 45—yang antibodinya tidak menyelamatkan dirinya dari tertular HIV—peneliti menyaring sekira 25 juta sel untuk menemukan puluhan sel yang nantinya bisa menghasilkan antibodi yang kuat. Pria tersebut kemungkinan besar sudah tertular virus HIV sebelum tubuhnya mulai memroduksi antibodi. Hingga kini, ia masih hidup, dan telah mengidap HIV selama 20 tahun pada saat darahnya diambil.